Bertualang bersama gajah gajah lucu di Way Kambas
6:07:00 PM
Waktu kecil dulu mereka menertawakan
Mereka panggilku gajah
(Ku marah)
Kini baru ku tahu puji didalam olokan
Mereka ingatku marah
Jabat tanganku panggil aku gajah
Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku
Lirik lagunya tulus yang satu ini emang paling juara dan saya suka banget, sampai akhirnya beneran di ajak ketemu langsung dengan gajah gajah yang sudah hidup puluhan tahun. Gajah yang tangguh, gajah yang cerdas dan gajah gajah yang kuat. Yaa akhir pekan lalu saya dan teman-teman bloger lainnya dari id corner berkesempatan untuk singgah di Taman Nasional Way Kambas dan bertemu dengan gajah gajah yang lucu.
Memasuki kawasan way kambas |
Taman Nasional Way Kambas
adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di KecamatanLabuhan Ratu, Lampung Timur, Indonesia. Selain di Way Kambas, sekolah gajah (Pusat Latihan Gajah) juga bisa ditemui di Minas, Riau. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang hidup di kawasan ini semakin berkurang jumlahnya. Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. Dengan nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) namun semenjak beberapa tahun terakhir ini namanya berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang diharapkan mampu menjadi pusat konservasi gajah dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi. Hingga sekarang PKG ini telah melatih sekitar 300 ekor gajah yang sudah disebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Di Way Kambas juga tedapat International Rhino Foundation yang bertugas menjaga spesies badak agar tidak terancam punah. (Sumber : wikipedia)
Gajah jantan yang sedang mencari makan |
Taman Nasional Way Kambas merupakan Taman Nasional pertama dan tertua di Indonesia. Way Kambas didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1937, waktu itu statusnya adalah sebagai Suaka Margasatwa kemudian pada 1 April 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.333/Kpts-II/89 kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional dengan luas 130.000 ha yang 60% dari luas kawasan ini adalah berupa rawa, belukar dan bekas perladangan. Saat ini diyakini ada sekitar 200 gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrenensis) di sekitar Taman Nasional Way Kambas.
Cuaca sangat mendukung siang itu, panas terik dengan langit yang indah menemani rombongan para bloger yang sedang menengok gajah gajah yang lagi asik main di tengah tanah lapang.
Harus panas panasan bukan hal yang bisa menghalangi kita buat foto dan main bersama gajah gajah yang lucu. Ada banyak gajah yang sedang mencari makan. Untungnya lagi kita datang saat weekday sehingga tidak banyak pengunjung yang datang.
Panas terik |
Suasana siang di Way Kambas |
Gajahnya sendirian |
Parkir kendaraan di tempat yang jauh dari lokasi gajah yang sedang mencari makan. Bermain dengan keluarga april yang lucu dan ngegemesin bikin siang itu semakin ceria.
Awalnya kami mendekati dan berfoto dengan gajah jantan yang sedang makan sendirian. Gajahnya sedikit sensitif mungkin karena merasa terganggu atau sedang bete kepanasan sampai Bang yopi kena seruduk dan akhirnya kita semua bubar lalu beranjak mencari gajah lain yang bisa di ajakin bercanda. Bertemulah kita dengan rahmi, april dan mela
Rahmi ini ibunya april dan mela adalah tantenya april. Nereka semua ini jinak dengan pawangnya. Ternyata gajah gajah di lampung ini masing masing punya pawang atau pelatih. Seperti halnya rahmi dan april yang agak ngeyel dan ngegemesin sukanya ngerecokin kita kita kalau foto.
Aplir ini tingkahnya bikin gemes karena berkali kali di bilangin dengan pawangnya selalu ngeyel alias gak mau denger. Tapi itu malah jd bikin kita semua teringat sosok gajah seperti april.
Rahmi ibunya april ini luar biasa penurut dan selalu nurut dengan ucapan pawangnya.
Hallo ini april, Rahmi, dan Mella |
Rahmi nurut banget |
Salam perkenalan untuk rahmi |
Hello rahmi |
Ini april yang sangat agresif dan rada ngeyel |
See you nanti kita balik lagi yah |
Melihat tingkah laku gajah yang lucu dan mengerti dengan bahasa kita mempuat saya sadar bahwa bukan hanya manusia yang punya perasaan gajah pun sama.
Please jangan buru mereka hanya untuk gadingnya atau alasan apapun!
Dan jangan jadikan mereka sebagai arena permainan untuk sirkus atau pertunjukan lainnya!! *kasihan*
Untuk harga tiket masuk ke konservasi gajah, anda akan dikenai biaya kurang lebih sebesar Rp.20.000 perorangan.
Sementara untuk membeli tiket menuju ke way kanan resort yang mana merupakan penangkaran badak sumatra, anda harus terlebih dahulu meminta SIMAKSI atau surat izin masuk dengan biaya Rp.30.000 perorang. Harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada musim ataupun hari besar lainnya.
Kalau lagi ke lampung jangan lupa mampir ke Way Kambas yah..
8 komentar
Rahmi dan April benar-benar membuat siang itu jadi meriah. Jadi pengen balik lagi :)
ReplyDeleteApalagi april bikin gemezzz pengen cubit ...
DeleteBelum move on nih dari kelucuan April. Pengen deh balik lagi ke sana :D
ReplyDeleteHayuuuk kita balik lagiii .. masih blm bisa move on . Mau kiat rahmi sama april mandi
DeleteHayuuuk kita balik lagiii .. masih blm bisa move on . Mau kiat rahmi sama april mandi
DeleteIih, inspiratif banget,,,
ReplyDeleteMewah,,, ������
Keren Banget dah
ReplyDeletePerjalanan Kereta Api dengan Pemandangan Paling Indah
Udah plan ke Way Kambas, tapi akhirnya gagal. :(
ReplyDeleteBtw, itu gajah dewasa kakinya dirantai, biar ga kabur-kaburan kah?