Ekspedisi team merah ke Ciletuh Geopark
9:32:00 AM
Ekspedisi yang semula hanya selalu wancana akhirnya jadi berangkat juga. Tujuan team merah kali ini adalah wilayah sukabumi, dan tidak saya sangka bisa sampai sejauh ini. Yang biasa anak-anak manja dan maunya hidup enak terus harus menempuh perjalanan darat dengan mobil elf sampai 8 jam. Di luar dugaan ternyata mereka kuat-kuat. Kawasan Ciletuh geopark-Sukabumi menjadi tujuan kita.
Team merah beraksi |
Penginapan di depan bukit panenjoan |
![]() |
Penginapan yang baru banget jadi dan masih sangat terawat, bersih dan murah |
Selamat pagi dari bukit panenjoan |
Belajar foto memfoto |
Bukit panenjoan lagi berkabut asap |
Tujuan pertama kita pagi itu Curug Awang yang berjarak tidak terlalu jauh dari penginapan kami. Hanya 15 menit dari penginapan berbelok ke sebelah kiri mengikuti petunjuk jalan. Jalan berbatu mengawali perjalanan kami dan harus exstra hati-hati. Untungnya supir elf kita tangguh jadi tidak masalah bagi dia lewat jalan berbatu sekalipun, jalan yang seharusnya di lewati landrover.
Masih sepi tidak ada pengunjung lain yang terlihat. loket tiket pun belum dibuat. Karena memang belum ada iuran, hanya dimintakan parkir untuk mobil elf 10.000,-
Dari parkiran kita hanya butuh berjalan 10 menit dengan jalan setapak yang sudah di semen halus. Perjalanan menuju curug awang terbilang cukup mudah dan tidak terlalu jauh, tidak perlu bersusah payah karena jalanannya melewati pematang sawah dengan kondisi yang datar dan sudah rapih. Jadi siapapun bisa sampai disini. Mau tua, muda, pria atau wanita, yang suka olahraga atau engga, semua bisa menikmati keindahan curug ini. Perjalanan pun tidak terlalu lama. Tapi untuk turun ke bawah air terjunnya kita harus turun dengan kondisi turunan yang sangat curam dan kasar (berbatu) tapi jangan khawatir di turunan sudah di buat tali dengan besi yang kokoh untuk berpegangan.
Musim kemarau curug-curug disini kekeringan dan debit airnya pun tidak besar. Di sekitar Curug banyak perkampungan yang kekeringan. Untunggnya penginapan yang kami sewa baru selesai di bangun sehingga airnya masih bisa keluar. Sudah terlihat dari kejauhan Curug Awang yang menantang. Menurut beberapa informasi yang saya baca di internet, wisata ke curug memang bagusnya saat musim hujan. Jadi airnya akan turun dari semua sisi tebing dengan tinggi 40 Meter dan lebar 60 Meter. Nah menurut saya pribadi curug ini bagusnya di datangi saat musim kemarau seperti sekarang. Karena keindahaan batu alam yang berwarna coklat kemerahan membuat karakteristik curug yang begitu kuat dan tidak bisa di lihat di curug lainnya. Lumayan lama kami di curug awang untuk mengambil foto terbaik *gak mau rugi* kan udah jauh-jauh kesini jadi jangan sampai nyesel kecuali emng niat mau balik lagi ya. Hehhe
Curug awang adalah curug yang paling mudah di kunjungi, batu-batu di sungainya pun berjarak dekat satu sama lainnya sehingga memudahkan kita untuk berpindah dari spot satu ke spot lainnya untuk mencari foto terbaik. Beberapa liputan di internet bilang kalo Awang ini lebih indah diliat dari atas, karena bentuknya yang melebar itu. Buat saya, dari atas maupun dari bawah sama sama indah.
Minta di foto terus kerjaanya saya mah |
Bukan foto model loh ..hehe |
Kalo ini bukan orang baduy. Serius deh |
Selesai foto bersama di Curug Awang kami langsung lanjut menuju destinasi selanjutnya yaitu pantai palangpang yang katanya kang taufiq tidak terlalu jauh cukup 1 1/2 jam dari curug awang. Tapi kenyataannya lebih lama karena memang jalannya yang rusak parah dan berbatu. Siang bolong sampailah kami semua di pantai palangpang. Semuanya takut panas *payah* jadi hanya ngadem di pinggir pantai di bawah pohon ajah. Sisanya berfoto dan makan bakso di pantai palangpang. Niatnya mau ke curug cimarinjung, tapi semua udh terlanjur males dan mager jadi kita langsung mitusin buat balik kepenginapan. Sangat disayangkan memang. Saya sendiri merasa kurang puas menjelajah Ciletuh, tapi memang sudah ada niat mau balik lagi ke sana sih doakan saja ada yang mau mengratiskan *colek temanjalan*
Sepanjang perjalanan menuju pantai Palangpang hanya terlihat perkebunan dan sawah yang sudah kering kerontang, cuaca di luar pun sangat panas.
Sebagian wilayah kering kerontang |
Daunnya kering semua |
Selamat datang di geopark ciletuh |
Panasss |
Pantai palangpang ini terletak di desa Ciwaru, suasana pantai palangpang ini masih sangat alami dan memiliki keindahan tersendiri, air laut yang cukup jernih dan angin yang berhembus tidak terlalu kencang, gelombang laut yang bersahabat. Tapi disayangkan masih belum memadainya fasilitas pendukung di sini. Hanya ada sedikit warung yang berjualan. Tidak lama kami ada di pantai Palangpang karena memang panas sekali. Langsung kembali kepenginapan beres-beres karena kita harus langsung kembali kejarta. Mengingat perjalannya sangat jauh, butuh banyak perjuangan.
Diperjalanan pulang semua sudah lelah dan tidur. Dua diantara kami mabuk karena jalan yang kita lewatin emang terlalu berkelok-kelok dan naik turun. Ditambah semalaman kami tidak tidur, paginya langsung mandi jadi sedikit masuk anngin.
Ekspedisi berakhir dengan badan yang pegal-pegal gara-gara duduk di elf dengan kaki ketekuk. Hehhe semoga kalian gak kapok yaaa ..
6 komentar
halo kak, boleh minta kontak pengianapannya gak? soalnya bulan mei ada rencana kesana nih ka. ditunggu balesannya yah..
ReplyDeleteKak aku ada nomer telpon orng sana tapi udh gak aktif .. coba kaka cari info tentang PAPSI
Deletesama,, saya boleh minta kontak penginapanya...terimakasih.
ReplyDeleteKak coba hubungin PAPSI
Deleteharga penginapan brapa ? waktu itu ? weekend kah ?
ReplyDeleteUntuk Fast Response Informasi PAPSI dan seputar Kawasan Ciletuh serta Jasa Paket Wisata dapat menghubungi :
ReplyDeleteTelp/ SMS/WA :
085864718112 (Bhoyo Deni)
081380380222 (Yudi)
email : admin@papsiciletuh.com
Facebook : Facebook.com/Papsiciletuh atau Geopark Ciletuh
Twitter : @papsiciletuh
Instagram : papsiciletuh